Malin Kundang dan Afgan
Penyanyi solo, Afgan Syah Reza (22), mendadak harus berurusan dengan hukum. Perusahaan rekaman WannaB melaporkan pelantun lagu "Sadis" tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan dugaan melakukan wanprestasi.
"Kami melaporkan saudara Afgan atas tindak pelanggaran hukum yang dilakukan oleh saudara Afgan. Selain kami merasa bahwa dia seperti Malin Kundang, dia juga melakukan serangkaian kebohongan yang menimbulkan kerugian terhadap pihak WannaB," ungkap kuasa hukum WannaB, Togar Manahan Nero, di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2011).
Sebelumnya, lanjut Togar, Afgan dianggap menyalahi aturan kontrak yang disepakatinya bersama WannaB. Dalam kontrak tersebut ada dua opsi yang bisa dipilih dan disepakati oleh Afgan bersama WannaB. Opsi pertama, setelah kontrak selesai pada 2009, Afgan dan WannaB bisa membuat kontrak baru sesuai usulan yang diajukan oleh sang penyanyi yang kini merapat ke label rekaman lain.
"Opsi itu seharusnya diberikan Afgan kepada WannaB setelah kontrak yang pertama selesai. Nanti, opsi itu dipelajari dulu oleh WannaB. Setelah itu, baru terserah Afgan mau bertahan atau tidak. Namun, kenyataannya, Afgan tidak pernah memberikan opsi itu," papar Togar.
"Setelah kontrak itu habis, hak opsi ada pada WannaB. Kami berusaha minta penyelesaian untuk membuat kontrak baru. Afgan bersedia menyanyikan dua lagu dan kompilasi lagu-lagu lama," ucap Togar lagi.
Namun, sambung Togar, lagi-lagi Afgan tak mengindahkan kesepakatan tersebut. "Namun, dua lagu yang disiapkan tidak dinyanyikannya. Alasannya tidak jelas. Alasannya, lagu itu tidak cocok. Padahal, arranger-nya yang dari dulu membuatkan lagu untuk dia," ujar Togar lagi.
Oleh karena itu pula, pihak WannaB mengibaratkan Afgan sebagai Malin Kundang. "Dulu, dia belum ada apa-apanya. WannaB mengeluarkan biaya sangat besar untuk promosi, mencarikan lagu yang bagus. Kami merasa dia seperti Malin Kundang," ucap Togar.
"Kami melaporkan saudara Afgan atas tindak pelanggaran hukum yang dilakukan oleh saudara Afgan. Selain kami merasa bahwa dia seperti Malin Kundang, dia juga melakukan serangkaian kebohongan yang menimbulkan kerugian terhadap pihak WannaB," ungkap kuasa hukum WannaB, Togar Manahan Nero, di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2011).
Sebelumnya, lanjut Togar, Afgan dianggap menyalahi aturan kontrak yang disepakatinya bersama WannaB. Dalam kontrak tersebut ada dua opsi yang bisa dipilih dan disepakati oleh Afgan bersama WannaB. Opsi pertama, setelah kontrak selesai pada 2009, Afgan dan WannaB bisa membuat kontrak baru sesuai usulan yang diajukan oleh sang penyanyi yang kini merapat ke label rekaman lain.
"Opsi itu seharusnya diberikan Afgan kepada WannaB setelah kontrak yang pertama selesai. Nanti, opsi itu dipelajari dulu oleh WannaB. Setelah itu, baru terserah Afgan mau bertahan atau tidak. Namun, kenyataannya, Afgan tidak pernah memberikan opsi itu," papar Togar.
Malin Kundang: WannaB mengatakan Afgan seperti Malin Kundang setelah mengeluarkan biaya besar untuk promosi sebelum Afgan terkenal.
Karena opsi perpanjangan kontrak yang ditunggu tak kunjung diajukan oleh Afgan, akhirnya pihak WannaB mencoba opsi lain yang akhirnya disepakati bersama pada 18 April 2011."Setelah kontrak itu habis, hak opsi ada pada WannaB. Kami berusaha minta penyelesaian untuk membuat kontrak baru. Afgan bersedia menyanyikan dua lagu dan kompilasi lagu-lagu lama," ucap Togar lagi.
Namun, sambung Togar, lagi-lagi Afgan tak mengindahkan kesepakatan tersebut. "Namun, dua lagu yang disiapkan tidak dinyanyikannya. Alasannya tidak jelas. Alasannya, lagu itu tidak cocok. Padahal, arranger-nya yang dari dulu membuatkan lagu untuk dia," ujar Togar lagi.
Oleh karena itu pula, pihak WannaB mengibaratkan Afgan sebagai Malin Kundang. "Dulu, dia belum ada apa-apanya. WannaB mengeluarkan biaya sangat besar untuk promosi, mencarikan lagu yang bagus. Kami merasa dia seperti Malin Kundang," ucap Togar.
1 Comments:
Afgan Si Malin Kundang
Posted By imroee @ Wednesday, June 15, 2011
Labels: music-news, selebriti
Thx dah mampir Gan...
Here's A face Box To Share Your Thoughts